SISTEM ENDOKRIN


SISTEM ENDOKRIN adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk memengaruhi organ-organ lain. Hormon bertindak sebagai "pembawa pesan" dan dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan "pesan" tersebut menjadi suatu tindakan. Sistem endokrin tidak memasukkan kelenjar eksokrin seperti kelenjar keringat,kelenjar ludah dan kelenjar-kelenjar lain dalam saluran gastroinstetin
Cabang kedokteran yang mempelajari kelainan pada kelenjar endokrin disebut endrokinologi, suatu cabang ilmu kedokteran yang cakupannya lebih luas dibandingkan dengan penyakit dalam.

Jaringan sekretoris

Jaringan sekretoris disebut juga kelenjar internal karena senyawa yang dihasilkan tidak keluar dari tubuh. Jaringan sekretoris dibagi menjadi sel kelenjar, saluran kelenjar, & saluran getah. Sel kelenjar mengandung bermacam senyawa hasil metabolisme. Saluran kelanjar adalah sel berdinding tipis dengan protoplasama yang kental mengelilingi suatu ruas berisi senyawa yang dihasilkan oleh sel-sel tersebut. Saluran getah terdiri atas sel-sel atau sederet sel yang mengalami fusi, berisi getah, dan membentuk suatu sistem jaringan yang menembus jaringan-jaringan lain.

Otak : Organ Terpenting Pada Manusia


Otak (encephalon) adalah pusat sistem saraf (central nervous system, CNS) pada vertebrata dan banyak invertebrata lainnya.
Otak manusia adalah struktur pusat pengaturan yang memiliki volume sekitar 1.350cc dan terdiri atas 100 juta sel saraf atau neuron. Otak mengatur dan mengkordinir sebagian besar, gerakan, perilaku dan fungsi tubuh homeostatis seperti detak jantung, tekanan darah, keseimbangan cairan tubuh dan suhu tubuh. Otak manusia bertanggung jawab terhadap pengaturan seluruh badan dan pemikiran manusia. Oleh karena itu terdapat kaitan erat antara otak dan pemikiran. Otak dan sel saraf didalamnya dipercayai dapat memengaruhi kognisi manusia. Pengetahuan mengenai otak memengaruhi perkembangan psikologi kogniti . Otak juga bertanggung jawab atas fungsi seperti pengenalan, emosi. ingatan, pembelajaran motorik dan segala bentuk pembelajaran lainnya.
Otak terbentuk dari dua jenis sel: glia dan neuron . Glia berfungsi untuk menunjang dan melindungi neuron, sedangkan neuron membawa informasi dalam bentuk pulsa listrik yang di kenal sebagai potensi aksi . Mereka berkomunikasi dengan neuron yang lain dan keseluruh tubuh dengan mengirimkan berbagai macam bahan kimia yang disebut neurotransmitter . Neurotransmiter ini dikirimkan pada celah yang dikenal sebagai . sinapsis Avertebrata seperti serangga mungkin mempunyai jutaan neuron pada otaknya, vertebrata besar bisa mempunyai hingga seratus miliar neuron.
Neuron otak mengandung dua jenis asam lemak PUFA (bahasa inggris: polyunsaturated fatty acids), yaitu  asam arakidonaf(AA) dan asam dokosaheksaenoat (DHA) yang terletak pada posisi sn2 dari molekul fosfogliserida  dalam  membran sel neuron.PUFA dapat terlepas dari fosfogliserida oleh stimulasi  fosfolipase PLA-2 . Molekul AA yang terlepas akan diproses oleh enzim  siklo oksigenase menjadi  prostaglandin dan tromboksana , atau diproses oleh enzim 5-lipo oksigenase menjadi lipoksin . Baik AA maupun DHA dapat diproses oleh enzim  lipo oksigenase guna membentuk senyawa turunan hidroksi dan leukotriena.

Bagian otak manusia

Pada  otak vertebrata, otak depan (prosencephalon, forebrain) adalah bagian atas dari otak. Pada tahap perkembangan sistem saraf pusat ( five-vesicle stage), otak depan berkembang dan memisahkan diri menjadi otak besar dan diensefalon. Jika pada masa embrio, otak depan mengalami hambatan untuk berkembang menjadi kedua lobus ini, maka akan terjadi suatu kondisi yang disebut holoprosenfaly (holoprosencephaly).

Otak besar

Otak besar (telencephalon, cerebrum) adalah bagian depan yang paling menonjol dari otak depan. Otak besar terdiri dari dua belahan, yaitu belahan kiri dan kanan. Setiap belahan mengatur dan melayani tubuh yang berlawanan, belahan kiri mengatur tubuh bagian kanan dan sebaliknya. Jika otak belahan kiri mengalami gangguan maka tubuh bagian kanan akan mengalami gangguan, bahkan kelumpuhan. Tiap belahan otak depan terbagi menjadi empat lobus yaitu frontal, parietal, oksipital, dan temporal. Antara lobus frontal dan lobus pariental dipisahkan oleh sulkus sentralis atau celah Rolando.
Istilah telencephalon mengacu pada struktur embrio yang kemudian berkembang menjadi cerebrum:
  • Dorsal telencephalon atau pallium berkembang menjadi cerebral cortex
  • Ventral telencephalon atau sub-pallium berkembang menjadi basal ganglia.
Korteks otak besar (cerebral cortex, grey matter) merupakan lapisan tipis berwarna abu-abu yang terdiri dari 15 - 33 miliar neuron  yang masing-masing tersambung ke sekitar 10.000 sinapsis, satu milimeter kubik terdapat kurang lebih satu miliar sinapsis. Komunikasi yang terjadi antar neuron dalam bentuk deret panjang pulsa sinyal yang disebut potensial aksi dimungkinkan melalui fiber protoplamik yang disebut akson yang dapat dikirimkan hingga ke bagian jauh dari otak atau tubuh untuk menemukan reseptor sel tertentu.
Terdapat enam lapisan korteks, neokorteks/isokorteks, arcikorteks, paleokorteks, allokorteks yang berlipat-lipat sehingga permukaannya menjadi lebih luas dengan ketebalan 2 hingga 4 mm. Lapisan korteks terdapat berbagai macam pusat saraf yang mengendalikan ingatan, perhatian, persepsi, pertimbangan, bahasa dan kesadaran.

Ganglia dasar

Ganglia dasar (basal ganglia, white matter) merupakan lapisan yang berwarna putih. Lapisan dalam banyak mengandung serabut saraf, yaitu dendrit dan neurit
Otak besar merupakan pusat saraf utama, karena memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengaturan semua aktivitas tubuh, khususnya berkaitan dengan kepandaian (inteligensi), ingatan (memori), kesadaran, dan pertimbangan.
Secara terperinci, aktivitas tersebut dikendalikan pada daerah yang berbeda.
  • Di depan celah tengah (sulkus sentralis) terdapat daerah motor yang berfungsi mengatur gerakan sadar. Bagian paling bawah pada korteks motor tersebut mempunyai hubungan dengan kemampuan bicara.
  • Daerah anterior pada lobus frontalis berhubungan dengan kemampuan berpikir.
  • Di belakang (posterior) sulkus entralis merupakan daerah sensori. Pada daerah ini berbagai sifat perasaan dirasakan kemudian ditafsirkan.
  • Daerah pendengaran (auditori) terletak pada lobus temporal. Di daerah ini, kesan atau suara diterima dan diinterpretasikan.
  • Daerah visual (penglihatan) terletak pada ujung lobus oksipital yang menerima bayangan dan selanjutnya bayangan itu ditafsirkan. Adapun pusat pengecapan dan pembau terletak di lobus temporal bagian ujung anterior.

Diensefalon

Diensefalon (diencephalon, interbrain) adalah bagian otak yang terdiri dari:
  • mid-diencephalic territory
    • pretalamus / ventral talamus / subtalamus, terletak di bawah kelejar hipotalamus. Nuklei berupa zona incerta, thalamic reticular nucleus, dan fields of Forel. Pretalamus terpola sinyal SHH ( sonic hedgehog homolog) dari ZLI dan setelah itu membuat koneksi yang berbeda-beda ke striatum (caudate nucleus dan putamen) dalam otak depan, ke talamus (gugus medial dan lateral nucleus) dalam otak kecil, dan ke red nucleus dan substantia nigra dalam otak tengah. Pretalamus ditengarai mempunyai andil dalam pengendalian pola konsumsi termasuk defecation dan copulation.
    • zona limitan intratalamika (zona limitans intrathalamica, ZLI) yang berfungsi sebagai pusat sinyal layaknya cerebrum dan sebagai pembatas antara talamus dan pretalamus.
    • talamus / dorsal talamus yang berfungsi antara lain menghubungkan komunikasi antar belahan otak besar.
  • hipotalamus, merupakan pusat pengendalian waktu biologis, suhu tubuh dan sekresi hormon dan fungsi biologis lain. Hipotalamus terletak di dasar otak depan.
  • epitalamus
  • pretektum

Otak tengah

Otak tengah (mesencephalon) adalah bagian otak yang mempunyai struktur:
  • tektum, terdiri dari 2 pasang colliculi yang disebut corpora quadrigemina:
    • inferior colliculi, terlibat pada proses pendengaran. Sinyal yang diterima dari berbagai nukleus batang otak diproyeksikan menuju bagian dari talamus yang disebut medial geniculate nucleus untuk diteruskan menuju korteks pendengaran primer ( primary auditory cortex).
    • superior colliculi, berperan sebagai awal proses visual dan pengendalian gerakan mata
  • cerebral peduncle
    • tegmentum adalah jaringan multi-sinapsis yang terlibat pada sistem homeostatis dan lintasan-refleks.
    • crus cerebri
    • substantia nigra

Otak belakang

Otak belakang (myelencephalon, metencephalon, rhombencephalon) meliputi jembatan Varol ( pons, pons Varolii), sumsum lanjutan ( medulla oblongata), dan otak kecil ( cerebellum). Ketiga bagian ini membentuk batang otak ( brainstem).
  • Jembatan Varol berisi serabut saraf yang menghubungkan lobus kiri dan kanan otak kecil, serta menghubungkan otak kecil dengan korteks otak besar.
  • Sumsum lanjutan membentuk bagian bawah batang otak serta menghubungkan jembatan pons dengan sumsum tulang belakang. Sekelompok neuron pada formasi retikular di dalam sumsum lanjutan berfungsi mengontrol sistem pernapasan, dan yang berfungsi syaraf kranial mengatur laju denyut jantung juga berada pada sumsum ini.  Selain itu juga berperan sebagai pusat pengatur refleks fisiologi, tekanan udara, suhu tubuh, pelebaran atau penyempitan pembuluh darah, gerak alat pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan. Fungsi lainnya ialah mengatur gerak refleks, seperti batuk, bersin, dan berkedip.

Otak Kecil

Otak kecil anatomi (cerebellum) merupakan bagian terbesar otak belakang. Otak kecil ini terletak di bawa lobus oksipital serebrum. Otak kecil terdiri atas dua belahan dan permukaanya berlekuk-lekuk. Fungsi otak kecil adalah untuk mengatur sikap atau posisi tubuh, keseimbangan, dan koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar. Jika terjadi cedera pada otak kecil, dapat mengakibatkan gangguan pada sikap dan koordinasi gerak otot. Gerakan menjadi tidak terkoordinasi.

sumber :www.wikipedia.org


PENYAKIT TROPIS


Penyakit tropis adalah penyakit yang lazim atau unik untuk daerah tropis dan subtropis. Penyakit kurang lazim di daerah beriklim sedang, sebagian karena terjadinya musim dingin, yang mengontrol populasi serangga dengan memaksa hibernasi. Serangga seperti nyamuk dan lalat yang jauh pembawa penyakit yang paling umum, atau vektor. Serangga ini dapat membawa parasit, bakteri atau virus yang menular kepada manusia dan hewan. Paling sering penyakit ditularkan oleh "menggigit" serangga, yang menyebabkan transmisi agen menular melalui pertukaran darah subkutan. Vaksin tidak tersedia untuk salah satu penyakit yang tercantum di sini.
Manusia eksplorasi hutan hujan tropis, deforestasi, imigrasi naik dan perjalanan udara meningkat internasional dan wisata lainnya ke daerah tropis telah menyebabkan peningkatan insiden penyakit tersebut.

Penyakit Tropis Program Khusus untuk Riset dan Pelatihan di Tropical Diseases (TDR)

Pada tahun 1975 PBB Dana Anak-anak, United Nations Development Programme, Bank Dunia dan Organisasi Kesehatan Dunia mendirikan Program Khusus untuk Riset dan Pelatihan di Tropical Diseases (TDR) untuk fokus pada penyakit menular diabaikan yang tidak proporsional mempengaruhi masyarakat miskin dan marjinal di mengembangkan wilayah Afrika, Asia, Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Portofolio TDR saat ini penyakit termasuk entri berikut:
Penyakit Chagas (juga disebut trypanosomiasis Amerika) adalah penyakit parasit yang terjadi di Amerika, khususnya di Amerika Selatan. Agen patogenik adalah protozoa Trypanosoma cruzi menyalahi bernama.
Trypanosomiasis Afrika atau penyakit tidur, adalah penyakit parasit, yang disebabkan oleh protozoa yang disebut trypansomes. Kedua bertanggung jawab untuk trypanosomiasis Afrika Trypanosoma brucei Trypanosoma brucei gambiense dan parasit rhodesiense.These ditularkan oleh lalat tsetse
Leishmaniasis disebabkan oleh parasit protozoa dari genus Leishmania, dan ditularkan oleh gigitan dari spesies tertentu dari lalat pasir.
Kusta (atau penyakit Hansen) adalah penyakit menular kronis yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae. Kusta adalah penyakit granulomatosa terutama saraf perifer dan mukosa dari saluran pernapasan atas; lesi kulit adalah gejala eksternal utama. Jika tidak diobati, kusta dapat bersifat progresif, menyebabkan kerusakan permanen pada kulit, saraf, anggota badan, dan mata. Berlawanan dengan konsepsi populer, kusta tidak menyebabkan bagian tubuh untuk hanya jatuh, dan ini berbeda dari tzaraath, pada penyakit yang dijelaskan dalam tulisan suci bahasa Ibrani dan sebelumnya diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris sebagai kusta.
Filariasis limfatik adalah penyakit parasit yang disebabkan oleh benang-seperti cacing parasit filaria yang disebut cacing nematoda, semua ditularkan oleh nyamuk. Loa loa parasit filaria lain ditularkan oleh lalat rusa. 120 juta orang terinfeksi di seluruh dunia. Hal ini dilakukan oleh lebih dari separuh penduduk di daerah endemis yang paling parah. Gejala yang paling terlihat adalah kaki gajah: penebalan kulit dan jaringan di bawahnya.
Malaria disebabkan oleh parasit Protozoa ditularkan oleh nyamuk Anopheles betina, karena mereka adalah darah pengumpan. Penyakit ini disebabkan oleh spesies dari genus Plasmodium. Malaria menginfeksi 300-500 juta orang setiap tahun, membunuh lebih dari 1 juta.
Onchocerciasis atau sungai adalah penyebab kedua kebutaan menular terkemuka di dunia kebutaan. Hal ini disebabkan oleh Onchocerca volvulus, cacing parasit. Hal ini ditularkan melalui gigitan lalat hitam. Cacing menyebar ke seluruh tubuh, dan ketika mereka mati, mereka menyebabkan rasa gatal dan respon sistem kekebalan tubuh yang kuat yang dapat merusak jaringan di dekatnya, seperti mata. Sekitar 18 juta orang saat ini terinfeksi dengan parasit ini. Sekitar 300.000 telah dibutakan oleh itu ireversibel.
Schistosomiasis juga dikenal sebagai schisto atau demam siput, adalah penyakit parasit yang disebabkan oleh beberapa jenis cacing pipih di daerah dengan siput air tawar, yang dapat membawa parasit. Bentuk yang paling umum penularan adalah dengan mengarungi atau berenang di danau, kolam dan badan air lainnya yang mengandung siput dan parasit. Lebih dari 200 juta orang di seluruh dunia terinfeksi oleh schistosomiasis.
Infeksi menular seksual
Koinfeksi TB / HIV
Tuberkulosis (disingkat TB), adalah infeksi bakteri di paru-paru atau jaringan lain, yang sangat lazim di dunia, dengan mortalitas lebih dari 50% jika tidak diobati. Ini adalah penyakit menular, yang ditularkan oleh ekspektoran aerosol dari batuk, bersin, berbicara, mencium, atau meludah. Lebih dari sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi oleh bakteri TB.

Penyakit tropis lainnya penyakit tropis terabaikan

Tambahan penyakit tropis terabaikan meliputi:
PenyakitAgen penyebab
Cacing tambangAncylostoma duodenale dan Necator americanus
TrichuriasisTrichuris trichiura
TreponematosesTreponema pallidum pertenue, Treponema pallidum endemicum, Treponema pallidum carateum, Treponema pallidum pallidum
Buruli ulkusMycobacterium ulcerans
Manusia Afrika trypanosomiasisTrypanosoma brucei, Trypanosoma gambiense
DracunculiasisDracunculus medinensis
LeptospirosisLeptospira
StrongyloidiasisStrongyloides stercoralis
Foodborne trematodiasesTrematoda
NeurocysticercosisTaenia solium
KudisSarcoptes scabiei
Flavivirus InfeksiVirus demam kuning, virus West Nile, virus dengue, virus yang ditularkan Tick ensefalitis
Beberapa penyakit tropis sangat jarang, tetapi dapat terjadi dalam wabah mendadak, seperti demam Ebola, demam Lassa dan virus Marburg. Ada ratusan penyakit tropis yang berbeda yang kurang dikenal atau jarang, tapi itu, tetap, memiliki kepentingan untuk kesehatan masyarakat.

Penyakit Tropis Hubungan iklim terhadap penyakit tropis

Yang disebut "eksotis" penyakit di daerah tropis telah lama dicatat baik oleh wisatawan, penjelajah, dll, maupun oleh dokter. Salah satu alasan yang jelas adalah bahwa iklim panas hadir selama sepanjang tahun dan volume yang lebih besar dari hujan secara langsung mempengaruhi pembentukan tempat berkembang biak, jumlah yang lebih besar dan berbagai waduk alam dan penyakit hewan yang dapat ditularkan ke manusia (zoonosis), yang terbesar jumlah vektor serangga kemungkinan penyakit. Hal ini mungkin juga bahwa suhu yang lebih tinggi dapat mendukung replikasi agen patogen baik di dalam dan luar organisme biologis. Faktor sosio-ekonomi mungkin juga beroperasi, karena sebagian besar negara-negara termiskin di dunia berada di tropis. Negara-negara tropis seperti Brazil, yang telah meningkatkan situasi sosial-ekonomi mereka dan berinvestasi dalam kebersihan, kesehatan masyarakat dan memerangi penyakit menular telah mencapai hasil yang dramatis dalam kaitannya dengan penghapusan atau penurunan banyak penyakit tropis endemik di wilayah mereka.
Perubahan iklim, pemanasan global yang disebabkan oleh efek rumah kaca, dan hasil peningkatan suhu global, yang menyebabkan penyakit tropis dan vektor untuk menyebar ke ketinggian yang lebih tinggi di daerah pegunungan, dan untuk lintang yang lebih tinggi yang sebelumnya terhindar, seperti Amerika Serikat Selatan, daerah Mediterania, dll Sebagai contoh, di hutan awan Monteverde Kosta Rika, pemanasan global diaktifkan Chytridiomycosis, penyakit tropis, untuk berkembang dan dengan demikian memaksa ke populasi amfibi penurunan dari katak Harlequin Monteverde. Di sini, pemanasan global menaikkan ketinggian orografis pembentukan awan, dan dengan demikian menghasilkan cakupan awan yang akan memfasilitasi kondisi pertumbuhan yang optimal bagi patogen terlibat, B. dendrobatidis.

Penyakit Tropis Pencegahan dan pengobatan penyakit tropis

Beberapa strategi untuk mengendalikan penyakit tropis meliputi:
  • Pengeringan lahan basah untuk mengurangi populasi serangga dan vektor lainnya.
  • Aplikasi insektisida dan / atau penolak serangga) pada permukaan strategis seperti: pakaian, kulit, bangunan, habitat serangga, dan kelambu.
  • Penggunaan kelambu tempat tidur atas (juga dikenal sebagai "kelambu") untuk mengurangi penularan malam hari, karena spesies tertentu dari nyamuk tropis pakan terutama di malam hari.
  • Penggunaan air sumur, dan / atau penyaringan air, filter air, atau air pengobatan dengan tablet air untuk menghasilkan air minum bebas dari parasit.
  • Pengembangan dan penggunaan vaksin untuk mempromosikan kekebalan penyakit.
  • Farmakologis pra-pajanan (untuk mencegah penyakit sebelum pajanan terhadap lingkungan dan / atau vektor).
  • Farmakologis profilaksis pasca pajanan (untuk mencegah penyakit setelah terpapar lingkungan dan / atau vektor).
  • Terapi farmakologis (untuk mengobati penyakit setelah infeksi atau infestasi).
  • Membantu dengan pembangunan ekonomi di daerah endemik. Misalnya dengan memberikan kredit mikro untuk memungkinkan investasi di bidang pertanian lebih efisien dan produktif. Hal ini pada gilirannya dapat membantu subsisten pertanian menjadi lebih menguntungkan, dan ini keuntungan dapat digunakan oleh penduduk setempat untuk pencegahan penyakit dan pengobatan, dengan manfaat tambahan mengurangi angka kemiskinan.
sumber : www.wikipedia.org

Cara Membuat Sabun



BAB 1
PENDAHULUAN

a.     Latar Belakang

Produk sabun mandi telah berkembang menjadi kebutuhan primer di masyarakat dunia saat ini. Produk tersebut dimanfaatkan setiap hari oleh semua kalangan masyarakat, baik kelas atas, menengah, maupun bawah. Industri sabun mandi pun berlomba-lomba menciptakan produk sabun mandi yang inovatif dan bermanfaat, bervariasi baik dari segi bentuk, warna, maupun aroma.

Sabun mandi yang ada di pasaran saat ini berupa sabun mandi batang, cair, dan juga gel. Masing-masing jenis sabun tersebut memiliki keunggulan tersendiri, seperti aroma, bentuk, dan fungsi, yaitu baik sebagai pemutih, pelembut kulit, ataupun sebagai anti bakteri. Dalam pembuatan makalah ini kami akan menjelaskan proses pembuatan sabun mandi batangan.

Dewasa ini, sabun mandi anti bakteri sangat diminati oleh masyarakat. Hal ini disebabkan karena sabun tersebut dipercaya dapat membersihkan kulit secara efektif, didukung oleh sifat anti bakteri yang dimilikinya.

b.    Perumusan Masalah

Perumusan masalah pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:

1.     Apa saja alat yang di gunakan untuk pembuatan sabun mandi?
2.     Apa saja bahan yang di gunakan untuk pembuatan sabun mandi?
3.     Bagaimana proses pembuatan sabun mandi ?
4.     Bagaimana reaksi kimia pembuatan sabun mandi?


BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA


a.     Sabun
         Sabun adalah surfaktan atau campuran surfaktan yang digunakan dengan air untuk mencuci dan membersihkan lemak (kotoran). Sabun memiliki struktur kimiawi dengan panjang rantai karbon C12 hingga C16. Sabun bersifat ampifilik, yaitu pada bagian kepalanya memiliki gugus hidrofilik (polar), sedangkan pada bagian ekornya memiliki gugus hidrofobik (non polar). Oleh sebab itu, dalam fungsinya, gugus hidrofobik akan mengikat molekul lemak dan kotoran, yang kemudian akan ditarik oleh gugus hidrofilik yang dapat larut di dalam air. 



BAB 3
PEMBAHASAN


a.      Alat dan Bahan

§     Minyak atau Lemak – Hampir semua minyak / lemak alami bisa dibuat menjadi sabun. Cari yang mudah saja seperti: Minyak Kelapa, Minyak Sawit, Minyak Zaitun, Minyak Jagung, Minyak Kedelai.
§      NaOH / KOH – Untuk mengubah minyak / lemak menjadi sabun. Bisa beli di toko bahan kimia, ambil yang teknis saja. NaOH / KOH harus ditangani dengan hati-hati. Kalau tidak akan menyebabkan bahaya baik bagi anda maupun orang lain. Kalau terlanjur kecipratan cairan NaOH / KOH harus langsung dicuci dengan air yang banyak, Tapi jika ditangani dengan benar tidak ada masalah.

Langkah aman menangani NaOH / KOH:
1.Jangan menuang air ke atas NaOH / KOH. SELALU untuk menuangkan / mencampurkan NaOH / KOH ke dalam air, dengan pelan-pelan.
2.Hati-hati, jangan sampai menciprat terutama ke badan, kulit ataupun mata. Lebih baik pakai kacamata.
3. Jauhkan dari jangkauan anak-anak dan juga binatang peliharaan.
4. Selalu memakai sarung tangan karet selama bekerja dengannya.
5. Pakai masker selama membuat larutan NaOH / KOH dengan air.
§     Air – Sebagai katalis/pelarut. Pilih air sulingan atau air minum kemasan. Air dari pam tidak bagus, banyak mengandung mineral.
§     Essential dan Fragrance Oils – Sebagai pengharum.
§     Pewarna – Untuk mewarnai sabun. Bisa juga memakai pewarna makanan.
§     Zat Aditif – Rempah, herbal, talk, tepung kanji/maizena dapat ditambahkan pada saat “trace”.

BAHAN
Berikut resep sabun mandi padat yang banyak disukai:

Favorite Castile I
235 g Minyak Zaitun
150 g Minyak Kelapa
100 g Minyak Sawit
74 g NaOH – Natrium hidroksida + 210 g Air
10 cc essential oil/parfum + pewarna

Favorite Castile II
250 Minyak Sawit
140 Minyak Kelapa
100 Minyak Jagung
75.5 g NaOH – Natrium hidroksida + 210 g Air
10 cc essential oil/parfum + pewarna


PERALATAN
• Sebuah masker sederhana. Dipakai selama pembuatan larutan NaOH / KOH saja.
• Kacamata . Dipakai selama pembuatan larutan NaOH / KOH saja.
• Sepasang sarung tangan karet. Dipakai selama pembuatan sabun.
• Botol plastik untuk wadah air.
• Timbangan dapur dengan skala terkecil 1 atau 5 gram.
• Kantong plastik kecil. Untuk menimbang NaOH/KOH.
• Sendok stainless steel atau plastik-polipropilen untuk menuangkan NaOH / KOH dan mengaduknya.
• Wadah dari gelas atau plastik-polipropilene. Untuk tempat larutan NaOH/KOH dengan air.
• Cetakan, bisa dari Baki Plastik dialasi plastic tipis, atau Pipa PVC yang diminyaki.



a.      Reaksi Kimia Pembuatan Sabun Mandi
Proses pembuatan sabun disebut saponifikasi. Banyak sabun merupakan campuran garam natrium atau kalium dari asam lemak yang dapat diturunkan dari minyak atau lemak dengan direaksikan dengan alkali pada suhu 80-100 derajat melalui suatu proses yang dikenal saponifikasi. Saponifikasi adalah reaksi hidrolisis asam lemak dan basa alkali seperti yang terlihat pada reaksi di bawah ini :

C17H35.COOCH2 CH2OH

C17H35.COOCH + 3KOH → 3C17H35.COOK + CHOH

C17H35.COOCH2 CH2OH

Minyak (Lemak) + Alkali Sabun + Gliserol

Pada reaksi di atas, bahan baku utama yang dibutuhkan untuk pembuatan sabun adalah minyak hewani atau minyak sayur (minyak zaitun, minyak kelapa, dan lain-lain) dan basa alkali, yaitu natrium hidroksida untuk pembuatan sabun padat atau kalium hidroksida untuk pembuatan sabun cair. Reaksi antara lemak dan alkali menghasilkan sabun dan gliserol. Dalam reaksinya, tidak semua alkali bereaksi dengan lemak, sehingga terkadang produk sabun bersifat sangat basa. Penambahan asam, misalnya asam sitrat dapat menetralkan kelebihan alkali yang tertinggal selama pembuatan sabun.

Dalam reaksi pembuatan sabun, senyawa gliserol juga terbentuk. Gliserol adalah senyawa gliserida yang paling sederhana, dengan hidroksil yang bersifat hidrofilik dan higroskopik. Gliserol merupakan komponen yang menyusun berbagai macam lipid, termasuk trigliserida. Gliserol juga berfungsi untuk mengikat minyak (kotoran), karena struktur gliserol menyerupai struktur molekul minyak.

                                                            BAB 4
PENUTUP
a.     Kesimpulan
Sabun adalah surfaktan atau campuran surfaktan yang digunakan dengan air untuk mencuci dan membersihkan lemak (kotoran). Sabun bersifat ampifilik, yaitu pada bagian kepalanya memiliki gugus hidrofilik (polar), sedangkan pada bagian ekornya memiliki gugus hidrofobik (non polar). Oleh sebab itu, dalam fungsinya, gugus hidrofobik akan mengikat molekul lemak dan kotoran, yang kemudian akan ditarik oleh gugus hidrofilik yang dapat larut di dalam air.


DAFTAR PUSTAKA

Siely Cicilia Nurhadi_Laporan Hasil TA_BU P3SWOT.pdf